Setelah Ana berhasil meyakinkan Christian bahwa dirinya patut di cinta dan dapat menjalani kehidupan normal menyerupai pasangan lainnya. Ana pun berkomitmen dengan jati dirinya untuk dapat lebur dengan ’mainan’ Christian, yang sangat di sadarinya, tak mungkin dapat terlepas dari calon suaminya tersebut. Playroom ialah pelepas stress dan theraphy paling ampuh bagi Christian. Dan Ana, mau tak mau harus membiasakan dirinya, semoga dapat lebur bersama sex stuffs milik Christian. Hingga suatu hari, beberapa ’alat-alat’ angker itu menyerupai Butt Plug, Flogger Big Vibrator dan Nipple Clamp pada akhirnya, menyatu pula di badan kecilnya. Christian dengan penuh cinta dan secara perlahan melatih calon istrinya untuk terbiasa dan dapat lebur dengan gaya hidupnyanya. Tapi kini, malah bikin ketagihan.
Sampai pada satu titik, Ana meyakinkan dirinya untuk sepenuhnya lebur pada kehidupan Christian dalam satu bentuk ikatan pernikahan. Bulan madu pun berlangsung dalam banyak adegan seks ’beraneka’. Rantai, cambuk, butt plug, dan alat permaianan seks lainnya, sekarang telah menjadi bab dari keseharian Ana dan semakin menikmatinya. Kekayaan yang berlimpah, daerah bulan madu yang romantis, mewah, hadiah mahal yang bergelimang serta tabungannya yang tiba-tiba berdigit luar biasa. Tapi semua itu tak mengakibatkan Ana kehilangan jati dirinya. Ia tetap menolak untuk menjadi nyonya milyarder yang cuma dapat menghabiskan uang suaminya. Ia tetap bekerja, bahkan ketika menjalani bulan madunya. Ana tetap membaca beberapa manuskrip untuk persiapan ketika ia mulai bekerja sebagai editor in chief di perusahaan yang di beli Christian untuk Ana sebagai hadiah ijab kabul mereka.
0 komentar: